Sejarah PMII

Sejarah PMII

Setiap organisasi tentunya memiliki sejarah dan historis dalam pembentukannya. Salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi yang mayoritas anggota dan kadernya seorang muslim berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah. PMII mengalami perjalanan yang panjang dalam pembentukannya. Ada beberapa hambatan dan rintangan ketika PMII lahir. Keinginan mendirikan organisasi mahasiswa NU di Indonesia sangat kuat. Akan tetapi, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) tidak cepat-cepat memberikan lampu hijau.

PBNU menyampaikan agar perlu adanya organisasi mahasiswa NU sebagai wadah dan aspirasi mahasiswa NU di berbagai perguruan tinggi. Karena NU sudah memiliki organisasi bernama IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). IPNU dirasa mampu untuk menjadi wadah bukan hanya untuk pelajar, tetapi juga untuk mahasiswa NU secara umum.

Tetapi, keinginan dan tekad yang kuat untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU terus bergelora. Bahkan para mahasiswa NU semakin masif mensosialisasikannya ke berbagai kampus di Indonesia. Berkat kegigihan dan semangat yang kuat dari mahasiswa NU membuat PBNU harus  memberikan lampu hijau untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU. Organisasi inilah yang kemudian memiliki nama PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Mari kita lihat secara komprehensif bagaimana latar sosio-historis perjalanan PMII.

Historis Kelahiran PMII

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir dari rahim Departemen Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama  (IPNU) pada 21 Syawal 1379 H atau 17 April 1960 M. Adapun IPNU adalah organisasi pelajar yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Cikal bakal lahirnya PMII berasal dari IPNU itu sendiri. Karena IPNU merupakan organisasi yang lahir dari rahim NU begitu juga PMII.

Ide lahirnya PMII ini berawal dari keinginan dan hasrat yang kuat di kalangan mahasiswa NU untuk menjadi wadah mahasiswa NU di Perguruan Tinggi Islam maupun umum. Hal ini wajar, mengingat realitas politik pada masa itu. Banyak sekali organisasi mahasiswa di bawah underbouw partai politik ataupun organisasi sosial keagamaan. Misalkan SEMMI (dengan PSII), KMI (dengan PERTI), IMM (dengan Muhammadiyah), dan HMI (dekat dengan Masyumi). Akan tetapi, karena pada konteks itu telah ada IPNU yang mana sebagian besar pengurusnya adalah mahasiswa NU. Maka, IPNU tidak hanya menjadi wadah pelajar NU, melainkan juga menjadi wadah bagi mahasiswa NU.

Beberapa organisasi yang didirikan oleh mahasiswa NU seperti pada tahun 1955 di Jakarta sempat mendirikan organisasi bernama Ikatan Mahasiswa NU (IMANU), Persatuan Mahasiswa NU (PMNU) di Bandung dan Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) di Surakarta. Namun, organisasi ini tak berdiri lama, karna PBNU tidak cepat-cepat memberikan restu. Karena pada tahun 1954 IPNU baru didirikan, sementara pengurus IPNU juga banyak yang berstatus mahasiswa. PBNU mengkhawatirkan jika didirikannya organisasi baru nantinya akan membuat IPNU tidak terorganisir lagi karena IPNU baru saja dilahirkan.

Keinginan Mahasiswa NU

Semangat untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU terus berlanjut di muktamar II IPNU pada 1957 di Pekalongan. Namun, tidak juga mendapatkan respon yang serius, karena IPNU pada saat itu masih baru terbentuk dan memerlukan pembenahan serta konsolidasi. Pada muktamar III IPNU pada 27-31 Desember 1958 di Cirebon barulah dibentuk Departemen Perguruan Tinggi. Departemen Perguruan Tinggi IPNU ini yang akhirnya menjadi wadah dan aspirasi mahasiswa NU.

Departemen Perguruan Tinggi IPNU ternyata tidak bisa meredam keinginan mahasiswa NU untuk memisahkan diri, karena IPNU tidak bisa menampung aspirasi mahasiswa. Hal ini karena, pada saat itu dinamika dan gerakan mahasiswa berbeda dengan pelajar. Dengan hanya membentuk departemen IPNU mahasiswa NU tidak bisa masuk sebagai anggota Persatuan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI). Karena hanya menampung ormas, kondisi social-politik mendesak NU untuk mempunyai organisasi mahasiswa.

Hal ini karena, NU pada konteks itu adalah sebagai pemenang ketiga dalam pemilu 1955. Pada saat itu, satu-satunya wadah mahasiswa Islam hanyalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). HMI sendiri terlalu dekat dengan masyumi yang secara politik sudah berseberangan dengan NU. Ditambah lagi Masyumi yang bermasalah dan terlibat dalam pemberontakan.

Sumber: Ahmad Hipni

Lanjut baca Sejarah PMII Bagian 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

NAIK