Aswaja PMII

Aswaja PMII

Aswaja merupakan landasan atau dasar berpijak bagi kader PMII. Ayo kita pelajari Aswaja PMII melalui tulisan ini

Ahlu Sunnah Waljamaah (ASWAJA) menurut bahasa Al-Sunnah berarti kebiasaan, perilaku, atau perjalanan hidup. Sedangkan As-sunah berarti sesuatu yang Nabi Muhammad lakukan atau perilaku, perbuatan, perkataan sesudah menjadi Rosul.

Adapun Al-ijma’ berarti berkumpul atau bersatu. Maka jika di gabung “Ahlusunnah Wal Jamaah” berarti para pendahulu umat Islam. Mereka adalah para sahabat dan tabi’in yang jelas dan mengikuti Sunnah Nabi Rosulullah.

Di dalam aspek historis Aswaja tak lepas dari munculnya berbagai aliran dan golongan Islam. Aliran ini muncul ketika terjadinya perang shiffin yang melibatkan Ali dan Muawiyyah, bersamaan dengan kekalahan Ali yang d!kelabui menggunakan taktik abitrase (tahkim) oleh kubu Muawiyyah kemudian mulailah pecahnya Islam dari berbagai golongan.

Ada yang mendukung Ali (syiah), menuduh Ali dan Muawiyyah sama-sama kafir (khawarij) karena abitrase tersebut menganggap keluar dari hukum Islam, dan ada juga yang menyerahkan persoalan kafir tersebut kepada Allah (murjiah). Ahlusunnah Wal Jamaah merupakan aliran yang berlandaskan konsep-konsep Al-Asy’ari dan Al-Maturidiah. Pemikiran dua tokoh inilah yang sangat berjasa dalam menghempaskan teori-teori Muktazilah dan golongan lainnya.

Aswaja Sebagai Manhaj al-fikr

Upaya dari cara berfikir untuk menjaga kestabilan dan peradaban manusia. Aswaja merupakan suatu Mazhab yang transenden, dan d!jadikan sebagai metodologi (manhaj) berfikir. Konsep Aswaja dalam memahami manhaj al-fikr karena lebih mengakui pemikiran yang filosofis atau sosilogis. Manhaj al-fikr juga d!jadikan sebagai nilai Ahlu Sunnah Waljamaah yang berpegang pada prinsip, tawasuth (moderat), tawazun (keseimbangan), ta’adul (keadilan) dan tasamuh (toleran).

Pertama, Tawasut (moderat) adalah sikap tengah- tengah, sedang- sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Posisi ini menekankan pada posisi tengah atau tidak memihak pada siapapun. Kedua, tawazun (keseimbangan) adalah sikap menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan. Tidak condong kepada salah satu perkara saja dengan sebuah prinsip istiqomah dalam membawa ilai-nilai Aswaja.

Ketiga, ta’adul adalah keadilan yang memiliki prinsip keterbukaan dalam menerima perbedaan. Tetapi membebaskan diri dari sifat egoistik dan sentimen (toleransi) dan lebih condong kepada kebenaran atau membela kepada kebenaran. Keempat, tasamuh adalah  saling menghormati dan menghargai antara manusia satu dengan manusia lainnya. Tasamuh juga bisa berarti sikap menghargai pendirian seseorang mulai dari pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan. Empat kerangka berfikir ini dapat menjadi solusi untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi pada zaman sekarang ini dan menjadi solusi yang konkrit.

Ditulis ulang Oleh: Admin pmiitanjabbarat.com

Sumber: Ahmad Hipni

One thought on “Aswaja PMII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

NAIK